i think...

Selasa, 23 Februari 2010

Betul –Betul Kebetulan…

Sekapur Sirih

Berikut adalah kisah dua gadis yang secara kasat mata tidak memiliki kesamaan akan tetapi mereka berdua kebetulan memiliki beberapa kesamaan dan kebetulan juga mengalami beberapa kesamaan pengalaman dalam hidupnya

Siang hari yang cerah di bulan Agustus 2006 silam….

Seorang gadis dari Bali baru saja datang ke Ibukota karena dirinya diterima di salah satu universitas paling ternama di bumi pertiwi, Universitas Indonesia. Tak banyak kawan maupun lawan yang ia kenal dengan demikian siapapun yang ada disisinya ia ajak berkenalan. Kebetulan, gadis mungil yang ia ajak berkenalan juga berada di jurusan yang sama “ Sastra Belanda”.

Bilamana mahasiswa terpilih lainnya menjadikan Sastra Belanda sebagai pilihan cadangan mereka, kebetulan dua gadis ini sama-sama mantab mencontreng studi mengenai bahasa para penjajah ini sebagai pilihan utama mereka. Kemudian Pertanyaan standar basa-basi perkenalan terus bergulir dan kebetulan gadis itu dilahirkan dari seorang ibu yang berdarah Bali. Tiga kebetulan pertama yang tak terlalu menarik bagi orang lain tetapi cukup menarik bagi mereka berdua.


2006,2007,2008

Bulan-bulan pertama perkuliahan, dua gadis ini selalu berbarengan melangkahkan kaki menyususri jalan setapak menuju kampus mereka. Kebetulan keduanya memiliki tempat tinggal yang jauuuuh dari kampus sehingga keduanya memutuskan ngekos dan kebetulan letak pondokan mereka tak terlalu jauh. Hari demi hari terus berlalu dan sepertinya kedua gadis ini tidak selalu tampak bersama dalam mengemban tugas menuntut ilmu.

Beberapa perbedaan minat dan kesamaan membuat mereka akhirnya tidak sering menghabiskan ritual bersama. Namun walaupun tidak selalu berdua, kebetulan nilai keduanya selalu berkejar-kejaran karena Kebetulan minat keduanya dengan bahasa sama-sama besar.


Suatu Jum’at di tahun 2009,,


Pagi yang cerah.. menjadi lebih cerah setelah secercah harap akhirnya bertemu dengan jawaban yang diharap-harap. Keduanya yang semester 6 lalu kebetulan berada di kelas yang sama mendapat kabar bahwakebetulan mereka berdua termasuk para penerima beasiswa kursus bahasa belanda di musim panas julli nanti dan bertempat di ke negeri kincir tersebut. Zomercursus diadakan di dua tempat, Zeist dan Hasselt. Untuk menentukan siapa yang akan kemana, para dosen mengundi mereka. Kebetulan dua gadis ini akan bergi ke Zeist, Utrecht di Belanda.


Masih di tahun 2009


Dalam hidup memang tak semuanya indah dan tak semuanya juga mengandung cela. Boleh dikatakan bulan liburan mereka di bulan jully-agustus ini benar-benar meninggalkan kesan yang mendalam bagi keduanya. Bahkan sekembalinya ke tanah airpun kebetulan keduanya belum juga bosan bercerita mengenai sukacita mereka di benua eropa tersebut. Namun kebetulan sekali euphoria mereka berdua seolah terbinasakan sejenak di awal bulan november ini ibarat nyala api yang tiba-tiba redup redam setelah dibungkam oleh air.

Minggu pertama bulan November, sang gadis yang berasal dari Bali itu harus merelakan kepergian ayahnya yang tercinta. Sedih yang mendalam menyelimuti hari-harinya. Kemudian selang satu minggu saja, Gadis yang satunya juga merasakan hal yang sama. Ayahnya juga pergi meninggalkan dunia fana ini.

Kebetulan keduanya menjadi anak yatim dibulan yang sama. Lagi-lagi bukan kebetulan yang aneh karena kematian adalah bagian dari kehidupan. Hanya saja kebetulan ini tak lagi menarik tapi begitu menyakitkan keduanya.


dan...

Serangkaian kebetulan ini benar-benar kebetulan dan bukan rekayasa fiksi yang dirangkai supaya nampak seperti betulan.Mereka kebetulan berasal dari Bali
dan..
kebetulan mempelajari sastra belanda, kebetulan sama-sama memenangkan beasiswa
dan..
kebetulan berkesempatan berlibur ke eropa dan kebetulan merasakan duka yang perih dan mendalam .

Eiits.. ada satu kebetulan yang belum diungkapkan dan mungkin mereka juga tidak begitu menyadari kebetulan ini. Kebetulan, dalam rangkaian nama lengkap mereka terdapat satu unsur alam yang sama. Gadis yang satu dinamai Bunga dan turunannya yaitu Cempaka menjadi unsur nama gadis yang satunya lagi.

dan...

memang kebetulan-kebetulan itu kebetulan tidak akan pernah kita ketahui karena kebetulan hanya Dia, sang- penciptalah yang tahu apa saja yang sudah direncanakan
untuk umatnya...

Special Dedicated to: Galih Arum Cempaka, one of ma Besties

Tidak ada komentar:

Posting Komentar