Minggu, 13 Desember 2009
Musim Kawinan
(kawinan Ina& Reza)
Aduh aduh… saya baru tahu kalau ternyata sehabis lebaran haji itu adalah periode yang baik buat mengadakan pernikahan. Hmmm… pantesan aja semenjak minggu lalau saya dan keluarga dibanjiri undangan pernikahan yang ga hanya satu atau dua pasangan tapi hingga lima pasangan pengantin baru. Namun sayang- disayang justru pernikahan sahabat saya semasa duduk dibangku kuliah malah ga sempat saya hadiri.
( hiiiks…sorry mb Ummy).
Dua minggu ini saya mendatangi beberapa acara kawinan yang berbeda-beda. Dari yang paling sederhana hingga yang paling mewah dengan mendatangkan beberapa petinggi negara untuk meramaikan barisan undangan. Bilamana yang paling sederhana hanya mengemas acara dengan hiburan berupa organ tunggal dan undangan diharapkan berpartisipasi, tidak dengan kawinan jetset itu.
Di sana para undangan disuguhkan hiburan dari penyanyi papan atas ibukota yang legendaris. Dari segi makanan sudah pasti pesta elite menyuguhkan beragam makanan namun pesta sederhana menurut saya lebih tepat guna karena makanan yang dihidangkan adalah citarasa pribumi dan pilihannya tidak banyak sehingga tidak mubazir.
Namun apapun bentuk acaranya, saya memang selalu berusaha untuk hadir di manapun dan kapanpun bilamana kondisi memadai. Bila memang tidak dapat hadir biasanya saya yang memiliki keluarga besar akan menyuruh sanak saudara untuk menggantikan kehadiran kami. Dan begitu juga sebaliknya.
Berusaha menyempatkan hadir ke pernikahan adalah pelajaran yang ditanamkan kedua orangtua saya. Mereka tidak hanya mewajibkan kehadiran kita ke pesta suka cita saja akan tetapi berkunjung ke rumah duka bila mendengar berita kehilangan pun sama wajibnya dengan datang ke pernikahan.
Ada hal-hal intrinsik yang berbeda dalam kehadiran saya di pesta-pesta tersebut. Biasanya saya hanya datang untuk memberi ucapan tanpa berpikir apa-apa. Akan tetapi kali ini sensasi yang bergetar di dada saya sedikit berbeda.
Melihat pasangan Yuliani & Uchit bergandengan menuju pelaminan atau melihat Gega dan istrinya bercanda gurau diatas kursi pelaminan serta melihat Ina dan Reza yang tampak sempurna seperti ratu dan raja membuat saya juga ingin merasakan apa yang dirasakan mereka.
Perasaan menjalin kasih yang kemudian disatukan dalam ritual sakral yang mengharuskan kita mengucap janji setia hingga ajal memisahkan.
Oh.. saya ingin menikah ,,
Dengan demikian,, aku si gadis lajang yang sedang berlalu lalang menunggu yang datang ini mulai tampak pusing dan merinding.
Kira-kira dimanakah pangeranku ?? oowh.. oowwh.. ooowh... i’m ready for u
(pusing pengen kawin tapi belum ada yang diajak kawin-->
PD, 6 desember 2009)
pics: By HarrisNizam-Photography (thx=)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar